Saturday, February 19, 2011

TEHNIK DASAR OFFROAD DI PADANG PASIR


Bagi yang sudah berpengalaman, mengendari motor trail di padang pasir seperti yang ada di Gunung Bromo, adalah sesuatu yang mudah. Namun bagi sebagian orang, mengendarai moor di atas padang pasir bukanlah perkara mudah. Apalagi jika di musim kemarau, ketebalan pasir bisa sampai 60 cm, sehingga tak jarang motor terjebak di pasir. Semakin di-gas, semakin amblas ban motor ke dalam pasir.

Hal terpenting ketika kita offroad di padang pasir yang luas adalah kita harus melakukan scan alias melihat pandangan jauh kedepan untuk mengetahui jalur offroad yang benar. Ini untuk mengetahui sejak dini dimana jalur yang ada batu atau lubang, sehingga kita bisa memprediksi sejak awal. Jika kita sudah mengetahui jalur offroad yang akan kita lalui, maka kita bisa membetot motor dengan kencang, namun pandangan mata tetap jauh ke depan, minimal 25 meter kedepan.

Posisi tubuh adalah dalam posisi “attack mode”, yaitu berdiri dan tangan menekuk. Tangan yang menekuk akan berfungsi sebagai semacam peredam suspensi, sehingga jika sewaktu-waktu menghadapi medan darurat maka reaksi tangan anda akan lebih leluasa. Posisi kaki menjepit body motor, namun jangan terlalu tegang. Rileks saja, namun pastikan badan anda menyatu dengan motor. Lutut juga berfungsi sebagai “suspense”. Gunakan “body language” untuk mengendalikan motor, jadi jangan panik jika ban motor terasa oleng, terus saja berdiri dan gas motor anda, jangan mengurangi gas.

Untuk desert race atau balapan di padang pasir, biasanya suspensi disetting agak keras, karena suspensi yang terlalu lembut akan membuat motor oleng ketika dipacu dengan kencang. Kadang-kadang di padang pasir secara tak terduga kita dihadang oleh batu, gundukan pasir atau lubang pasir yang tergerus oleh air hujan. Suspensi yang disetting dengan pas dan posisi tubuh dalam mengendarai motor yang benar akan membantu anda melewati rintangan tersebut dengan mudah. (Sumber: DIRT RIDER Magazine dan CHEELA Motoadaventure)

No comments: